AKU LELAH dengan narasi cinta yang terbayang di kepala tetapi membuatku takut untuk mencoba lagi. Aku lelah dengan imajinasi menghabiskan banyak waktu dengan yang terkasih di saat waktu untuk diriku perlahan digerogoti harapan tanpa tepi. Aku lelah dengan hasrat mati tetapi ingin mendapat rasa kasih yang mustahil, di saat aku telah melarikan diri.
Mengutuk diri karena tuli pada bisikan ‘tuk berhenti kemarin.
Mengutuk diri karena buta pada jemari yang perlahan mengoyak hati.
Mengutuk diri karena lumpuh untuk memutar balik sebelum dilindas (pendusta) ahli.
Mengutuk diri karena terlanjur dilucuti (yang katanya) berbesar hati penuh cerdik.
Kalau begini, lebih baik aku yang mati atau kau yang mati?
