E.
2 min readFeb 25, 2024
cr to owner

Untuk hari ini, aku merasa sangat hidup.

Aku terjaga hingga pukul 3 pagi seperti biasanya. Dengan ponsel yang masih berada di genggaman, dengan pikiran yang tetap berkecamuk walaupun tidak seburuk biasanya. Kali ini yang berbeda, aku semakin merasa hidup — benar-benar hidup. Aku mampu merasakan dengan damai deru napasku yang beraturan, aku dapat mendengar suara angin yang berhembus dengan tenang, aku dapat menikmati air hujan yang menghantarkan kenyamanan.

Aku merasa begitu dekat dengan sang pencipta. Aku tersenyum saat menyadari bagaimana hatiku sangat tenang di waktu yang pada hari-hari sebelumnya sangat kacau. Hatiku penuh dengan keributan, pikiranku bak kapal hancur tenggelam jauh di dasar lautan. Aku merasa sangat hidup, saat aku bisa menikmati tidurku dengan begitu damai tanpa keresahan. Aku mampu menggali ketenangan di dalam mimpiku tanpa terusik kedatangan sosok yang tak kuinginkan kehadirannya di sana.

Aku merasa hidup, sangat hidup sampai aku bertanya-tanya … apakah kesempatan ini hanya datang satu kali? Namun, setelah dipikir-pikir, hari ini merupakan yang kesekian kali. Aku hanya tidak mengingatnya, aku masih kurang bisa menyadarinya. Tapi untuk hari ini, aku sangat bahagia dapat merasa hidup sepenuhnya. Aku mampu tersenyum dan tertawa dengan sangat tulus bukan karena rendahnya selera humorku, bukan juga karena aku sekadar menyukainya. Aku, benar-benar merasa sangat hidup dan bersyukur, sampai aku melepaskan perasaanku dengan sangat baik.

Untuk hari ini, aku tidak lagi merasa diambang kematian. Mati dalam ketakutan, keresahan, kesedihan, kekalutan akan perasaan-perasaan mencekik setiap waktu. Untuk hari ini, aku merasa hidup di dunia yang kuharapkan. Tidak sunyi, tidak terlalu ramai sampai memekakkan telinga, cukup ramai dengan polesan warna indah menyenangkan. Untuk hari ini, aku hidup. Untuk esok, aku hidup. Untuk seterusnya, aku ingin tetap merasa sangat hidup.